-¤*Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø*¤-
Selamat datang di Kampus -¤*Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø*¤-

Anda Belum terdaftar!!!

Pergunakan ID dan Avatar Anda yg Sopan untuk berkomunitas di Kampus ini!

Prosedur pendaftaran :

* Masukan data diri asli sesuai yang diminta saat Regitrasi
* Ketika mendaftar sebagai anggota baru harap dicatat bahwa Anda harus menggunakan alamat e-mail yang valid atau aktif
* Kampus DIOGO akan mengirim email Verifikasi ke e-mail Anda sebagai jembatan untuk validasi atau pengaktifan account.
* Malakukan aktifasi account Anda dari link yg telah dikirim ke e-mail Anda
* Login di Forum dengan menggunakan Nick ID dan Password yang Anda buat dan telah terkirim ke e-mail Anda.

Silahkan daftar dengan meng-klik tombol "Pendaftaran" (Registration)

Apabila Anda sudah pernah terdaftar silahkan Anda klik Tombol "Login"

Bagi Anda yang sudah hadir sebagai tamu Kampus, saya ucapkan terima kasih yang sebesar2nya, karena sudah menyempatkan waktu untuk hadir dan mencoba membaca serta mencari artikel yang Anda butuhkan.

Sekali lagi Salam Hangat selalu dari kami selaku kru DIOGO dan kami mengucapkan banyak terima kasih!!!
-¤*Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø*¤-
Selamat datang di Kampus -¤*Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø*¤-

Anda Belum terdaftar!!!

Pergunakan ID dan Avatar Anda yg Sopan untuk berkomunitas di Kampus ini!

Prosedur pendaftaran :

* Masukan data diri asli sesuai yang diminta saat Regitrasi
* Ketika mendaftar sebagai anggota baru harap dicatat bahwa Anda harus menggunakan alamat e-mail yang valid atau aktif
* Kampus DIOGO akan mengirim email Verifikasi ke e-mail Anda sebagai jembatan untuk validasi atau pengaktifan account.
* Malakukan aktifasi account Anda dari link yg telah dikirim ke e-mail Anda
* Login di Forum dengan menggunakan Nick ID dan Password yang Anda buat dan telah terkirim ke e-mail Anda.

Silahkan daftar dengan meng-klik tombol "Pendaftaran" (Registration)

Apabila Anda sudah pernah terdaftar silahkan Anda klik Tombol "Login"

Bagi Anda yang sudah hadir sebagai tamu Kampus, saya ucapkan terima kasih yang sebesar2nya, karena sudah menyempatkan waktu untuk hadir dan mencoba membaca serta mencari artikel yang Anda butuhkan.

Sekali lagi Salam Hangat selalu dari kami selaku kru DIOGO dan kami mengucapkan banyak terima kasih!!!

-¤*Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø*¤-

THE MASTERMIND of THE TRIPLE -X-
 
PortalIndeksPencarianLatest imagesPendaftaranLogin
DIOGO Menu



Menu Kategori
Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
May 2024
MonTueWedThuFriSatSun
  12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
CalendarCalendar
Latest topics
» Custom ROM Samsung Galaxy S4 GT-19500 untuk Mito A50 Fantasy
TAN MALAKA (1897-1949) Icon_minitime24th July 2015, 13:22 by Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø

» Cara Root dan Install CWM/TWRP MITO A50 Fantasy
TAN MALAKA (1897-1949) Icon_minitime24th July 2015, 13:15 by Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø

» Cara Reset EPSON C43, C58, C67, C87, R210, R230, R300
TAN MALAKA (1897-1949) Icon_minitime21st July 2015, 01:17 by Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø

» Cara Reset Canon MG2570
TAN MALAKA (1897-1949) Icon_minitime21st July 2015, 01:09 by Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø

» Manual Self Test Printer HP
TAN MALAKA (1897-1949) Icon_minitime21st July 2015, 01:00 by Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø

» Manual Self Test Printer Canon
TAN MALAKA (1897-1949) Icon_minitime21st July 2015, 00:59 by Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø

» Manual Self Test Printer Epson
TAN MALAKA (1897-1949) Icon_minitime21st July 2015, 00:42 by Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø

» Menangani Laptop yang hank, Blue Screen, Tampilan bercak dll.
TAN MALAKA (1897-1949) Icon_minitime21st July 2015, 00:38 by Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø

» Tutorial Resetter Epson L200
TAN MALAKA (1897-1949) Icon_minitime18th October 2012, 19:24 by __sanghyang__

» Tutorial Resetter Epson L100
TAN MALAKA (1897-1949) Icon_minitime18th October 2012, 19:21 by __sanghyang__


Keywords
Musik Indonesia Lagu music ornito

Share
 

 TAN MALAKA (1897-1949)

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø
OWNER
OWNER
Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø

HP : 0
Gender : Male Aquarius Jumlah posting : 369
Reputation : 26
Join date : 07.07.09
Age : 46
Lokasi : Bandung
Job/hobbies : Learn
Humor : 4 eyes

TAN MALAKA (1897-1949) Empty
PostSubyek: TAN MALAKA (1897-1949)   
TAN MALAKA (1897-1949) Icon_minitime17th July 2009, 03:43
   

TAN MALAKATan Malaka –lengkapnya Ibrahim Datuk Tan Malaka—menurut keturunannya ia termasuk suku bangsa Minangkabau. Pada tanggal 2 Juni 1897 di desa Pandan Gadang –Sumatra Barat—Tan Malaka dilahirkan. Ia termasuk salah seorang tokoh bangsa yang sangat luar biasa, bahkan dapat dikatakan sejajar dengan tokoh-tokoh nasional yang membawa bangsa Indonesia sampai saat kemerdekaan seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Moh.Yamin dan lain-lain. Pejuang yang militan, radikal dan revolusioner ini telah banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang orisinil, berbobot dan brilian hingga berperan besar dalam sejarah perjaungan kemerdekaan Indonesia. Dengan perjuangan yang gigih maka ia mendapat julukan tokoh revolusioner yang legendaris.

Pada tahun 1921 Tan Malaka telah terjun ke dalam gelanggang politik. Dengan semangat yang berkobar dari sebuah gubuk miskin, Tan Malaka banyak mengumpulkan pemuda-pemuda komunis. Pemuda cerdas ini banyak juga berdiskusi dengan Semaun (wakil ISDV) mengenai pergerakan revolusioner dalam pemerintahan Hindia Belanda. Selain itu juga merencanakan suatu pengorganisasian dalam bentuk pendidikan bagi anggota-anggota PKI dan SI (Syarekat Islam) untuk menyusun suatu sistem tentang kursus-kursus kader serta ajaran-ajaran komunis, gerakan-gerakan aksi komunis, keahlian berbicara, jurnalistik dan keahlian memimpin rakyat. Namun pemerintahan Belanda melarang pembentukan kursus-kursus semacam itu sehingga mengambil tindakan tegas bagi pesertanya.

Melihat hal itu Tan Malaka mempunyai niat untuk mendirikan sekolah-sekolah sebagai anak-anak anggota SI untuk penciptaan kader-kader baru. Juga dengan alasan pertama: memberi banyak jalan (kepada para murid) untuk mendapatkan mata pencaharian di dunia kapitalis (berhitung, menulis, membaca, ilmu bumi, bahasa Belanda, Melayu, Jawa dan lain-lain); kedua, memberikan kebebasan kepada murid untuk mengikuti kegemaran (hobby) mereka dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan; ketiga, untuk memperbaiki nasib kaum kromo (lemah/miskin). Untuk mendirikan sekolah itu, ruang rapat SI Semarang diubah menjadi sekolah.

Dan sekolah itu bertumbuh sangat cepat hingga sekolah itu semakin lama semakin besar. Perjuangan Tan Malaka tidaklah hanya sebatas pada usaha mencerdaskan rakyat Indonesia pada saat itu, tapi juga pada gerakan-gerakan dalam melawan ketidakadilan seperti yang dilakukan para buruh terhadap pemerintahan Hindia Belanda lewat VSTP dan aksi-aksi pemogokan, disertai selebaran-selebaran sebagai alat propaganda yang ditujukan kepada rakyat agar rakyat dapat melihat adanya ketidakadilan yang diterima oleh kaum buruh. Seperti dikatakan Tan Malaka pad apidatonya di depan para buruh “Semua gerakan buruh untuk mengeluarkan suatu pemogokan umum sebagai pernyataan simpati, apabila nanti menglami kegagalan maka pegawai yang akan diberhentikan akan didorongnya untuk berjuang dengan gigih dalam pergerakan revolusioner”.

Pergulatan Tan Malaka dengan partai komunis di dunia sangatlah jelas. Ia tidak hanya mempunyai hak untuk memberi usul-usul dan dan mengadakan kritik tetapi juga hak untuk mengucapkan vetonya atas aksi-aksi yang dilakukan partai komunis di daerah kerjanya. Tan Malaka juga harus mengadakan pengawasan supaya anggaran dasar, program dan taktik dari Komintern (Komunis Internasional) dan Profintern seperti yang telah ditentukan di kongres-kongres Moskow diikuti oleh kaum komunis dunia. Dengan demikian tanggung-jawabnya sebagai wakil Komintern lebih berat dari keanggotaannya di PKI.

Sebagai seorang pemimpin yang masih sangat muda ia meletakkan tanggung jawab yang sangat berat pada pundaknya. Tan Malaka dan sebagian kawan-kawannya memisahkan diri dan kemudian memutuskan hubungan dengan PKI, Sardjono-Alimin-Musso. Pemberontakan 1926 yang direkayasa dari Keputusan Prambanan yang berakibat bunuh diri bagi perjuangan nasional rakyat Indonesia melawan penjajah waktu itu. Pemberontakan 1926 hanya merupakan gejolak kerusuhan dan keributan kecil di beberapa daerah di Indonesia. Maka dengan mudah dalam waktu singkat pihak penjajah Belanda dapat mengakhirinya. Akibatnya ribuan pejuang politik ditangkap dan ditahan. Ada yang disiksa, ada yang dibunuh dan banyak yang dibuang ke Boven Digul Irian Jaya. Peristiwa ini dijadikan dalih oleh Belanda untuk menangkap, menahan dan membuang setiap orang yang melawan mereka, sekalipun bukan PKI. Maka perjaungan nasional mendapat pukulan yang sangat berat dan mengalami kemunduran besar serta lumpuh selama bertahun-tahun.

Tan Malaka yang berada di luar negeri pada waktu itu, berkumpul dengan beberapa temannya di Bangkok. Di ibukota Thailand itu, bersama Soebakat dan Djamaludddin Tamin, Juni 1927 Tan Malaka memproklamasikan berdirinya Partai Republik Indonesia (PARI). Dua tahun sebelumnya Tan Malaka telah menulis “Menuju Republik Indonesia”. Itu ditunjukkan kepada para pejuang intelektual di Indonesia dan di negeri Belanda. Terbitnya buku itu pertama kali di Kowloon, Cina, April 1925. Prof. Moh. Yamin sejarawan dan pakar hukum kenamaan kita, dalam karya tulisnya “Tan Malaka Bapak Republik Indonesia” memberi komentar: “Tak ubahnya daripada Jefferson Washington merancangkan Republik Amerika Serikat sebelum kemerdekaannya tercapai atau Rizal Bonifacio meramalkan Philippina sebelum revolusi Philippina pecah….”

Ciri khas gagasan Tan Malaka adalah:

(1) Dibentuk dengan cara berpikir ilmiah berdasarkan ilmu bukti,

(2) Bersifat Indonesia sentris,

(3) Futuristik dan

(4) Mandiri, konsekwen serta konsisten.

Tan Malaka menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam sekitar 27 buku, brosur dan ratusan artikel di berbagai surat kabar terbitan Hindia Belanda. Karya besarnya “MADILOG” mengajak dan memperkenalkan kepada bangsa Indonesia cara berpikir ilmiah bukan berpikir secara kaji atau hafalan, bukan secara “Text book thinking”, atau bukan dogmatis dan bukan doktriner.

Madilog merupakan istilah baru dalam cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta mengembangkan dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Bukti adalah fakta dan fakta adalah lantainya ilmu bukti. Bagi filsafat, idealisme yang pokok dan pertama adalah budi (mind), kesatuan, pikiran dan penginderaan. Filsafat materialisme menganggap alam, benda dan realita nyata obyektif sekeliling sebagai yang ada, yang pokok dan yang pertama.

Bagi Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) yang pokok dan pertama adalah bukti, walau belum dapat diterangkan secara rasional dan logika tapi jika fakta sebagai landasan ilmu bukti itu ada secara konkrit, sekalipun ilmu pengetahuan secara rasional belum dapat menjelaskannya dan belum dapat menjawab apa, mengapa dan bagaimana.

Semua karya Tan Malaka dan permasalahannya dimulai dengan Indonesia. Konkritnya rakyat Indonesia, situasi dan kondisi nusantara serta kebudayaan, sejarah lalu diakhiri dengan bagaimana mengarahkan pemecahan masalahnya. Cara tradisi nyata bangsa Indonesia dengan latar belakang sejarahnya bukanlah cara berpikir yang “text book thinking” dan untuk mencapai Republik Indonesia sudah dicetuskan sejak tahun 1925 lewat “Naar de Republiek Indonesia”.

Jika kita membaca karya-karya Tan Malaka yang meliputi semua bidang kemasyarakatan, kenegaraan, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan sampai kemiliteran (“Gerpolek”-Gerilya-Politik dan Ekonomi, 1948), maka akan kita temukan benang putih keilmiahan dan keIndonesiaan serta benang merah kemandirian, sikap konsekwen dan konsisten yang direnda jelas dalam gagasan-gagasan serta perjuangan implementasinya.

Peristiwa 3 Juli 1946 yang didahului dengan penangkapan dan penahanan Tan Malaka bersama pimpinan Persatuan Perjuangan, di dalam penjara tanpa pernah diadili selama dua setengah tahun. Setelah meletus pemberontakan FDR/PKI di Madiun, September 1948 dengan pimpinan Musso dan Amir Syarifuddin, Tan Malaka dikeluarkan begitu saja dari penjara akibat peristiwa itu.

Di luar, setelah mengevaluasi situasi yang amat parah bagi republik Indonesia akibat Perjanjian Linggarjati 1947 dan Renville 1948, yang merupakan buah dari hasil diplomasi Syahrir dan Perdana Menteri Amir Syarifuddin, Tan Malaka merintis pembentukan Partai MURBA, 7 November 1948 di Yogyakarta. Dan pada tahun 1949 tepatnya bulan Februari Tan Malaka gugur, hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya di tengah-tengah perjuangan “Gerilya Pembela Proklamasi” di Pethok, Kediri, Jawa Timur. Namun berdasarkan keputusan Presiden RI No. 53, yang ditandatangani Presiden Sukarno 28 Maret 1963 menetapkan bahwa Tan Malaka adalah seorang pahlawan kemerdekaan Nasional.

Meskipun seakan dilupakan sejarah ia tetaplah akan terus dikenang seperti sebuah ucapannya yang telah menginspirasi banyak orang.

“BERGELAP-GELAPLAH DALAM TERANG, BERTERANG-TERANGLAH DALAM GELAP !!” (TAN MALAKA)



Source : suaraichony
Kembali Ke Atas Go down
https://diogo.indonesianforum.net
 

TAN MALAKA (1897-1949)

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
-¤*Ð÷Ì÷¤Õ¤÷G÷Ø*¤- :: Artikel Lama :: RUANG INFORMASI :: BERITA & PENDIDIKAN :: Sejarah, Artikel, dan Cerpen-